8 Jenis Penyakit Herpes (Penyebab, Tanda-Tanda & Pengobatannya)

Herpes yakni suatu penyakit pada kulit badan yg diakibatkan serangan virus herpes.  Nama virusnya dikenal dengan istilah HHV (Human Herpes Virus).

Herpes juga tergolong dalam penyakit menular seksual (PMS). Penyakit ini bisa, menular melalui media mulut, vagina, & kulit yg luka. Virus pada herpes bisa, timbul & hilang pada waktu tertentu.

Virus herpes ini mempunyai banyak jenis (tipe) yaitu HHV1-HHV8. Pada masing-masing tipe virus mengakibatkan penyakit kulit herpes yg berbeda.

Terdapat beberapa jenis penyakit herpes sesuai dengan penyebabnya, berikut di bawah ini penjelasannya:

HHV-1 (Herpes Liabialis)

Human Herpes Virus 1 (HHV1) juga sering disebut dengan nama virus herpes simplex 1 (HSV1). Herpes liabialis menyerang area mulut, hidung & area pinggang ke atas.

 Herpes yakni suatu penyakit pada kulit badan yg diakibatkan serangan virus herpes 8 Jenis Penyakit Herpes (Penyebab, Gejala & Pengobatannya)
Photo credit: Wikimedia.org

Penularannya bisa, terjadi dari a&ya kontak fisik secara pribadi pada penderita. Selain itu, penularan juga bisa, terjadi dari kontak dengan benda-benda yg pernah dipegang penderita, menyerupai handuk, perperalatanan makan, pisau cukur & semacamnya.

Gejala Herpes liabialis yaitu:
  • Rasa gatal pada mulut
  • Rasa kesemutan
  • Munculnya lepuhan kecil pada area sekitar hidung, mulut, / area lain di wajah. Nantinya lepuhan akan mengering, & dalam waktu 8-10 hari sembuh dengan sendirinya.

Selain itu HHV 1 juga menimbulkan tanda-tanda berupa ruam, kemerahan, lepuh, hingga sensasi terbakar. HHV1 sanggup berkembang dari kontak kulit ke kulit.

Belum ditemukan cara memusnahkan virus herpes sepenuhnya dari tubuh. Pengobatan biasanya dilakukan dengan menggunakan obat antiviral yg bertujuan umum untuk mengcegah replikasi / perkembangan virus, mengurangi dampak, serta menurunkan kemungkinan penularan ke orang lain.

Penanganan herpes labialis harus dilakukan dengan segera sebelum semakin memburuk & menular. HHV1 bisa, sangat menular, terutama ketika lepuh mengalirkan cairan. Tapi, virus tidak selalu menimbulkan luka.

Virus sanggup lebih aktif & berkembang lantaran beberapa penyebab menyerupai sering stres, sering terkena paparan sinar matahari langsung, sering lelah, menurunnya sistem kekebalan tubuh, perubahan2 hormonal (khususnya ketika menstruasi), & trauma pada kulit

Penyakit herpes labialis bisa, mengakibatkan kesemutan maupun sensasi terbakar di area sekitar bibir / hidung, kondisi ini terjadi 1-2 hari sebelum lepuh meletus.

Luka biasanya sanggup hilang dengan sendirinya dalam waktu seminggu / lebih, namun Anda hendaknya tetap melaksanakan pengobatan.

Pada artikel berjudul Recurrent Herpes Simplex Labialis (Healthline.com) menjelaskan ihwal tanda-tanda herpes labialis, lepuh mungkin muncul di area sekitar lisan dalam 1-3 ahad sehabis kontak pertama Anda dengan virus.

Mengenai diagnosa, dokter biasanya akan menyidik lecet & luka di wajah Anda. Mereka mungkin juga mengirimkan sampel blister ke laboratorium untuk menguji HSV-1 secara khusus.

Mengenai komplikasi, herpes labialis bisa, berbahaya kalau lepuh / luka terjadi di erat mata. Selain itu, penyebaran virus berpotensi ke cuilan kulit lainnya.

Pengobatan
HSV-1 bisa, tetap berada di badan selamanya, bahkan kalau Anda tidak mengalami gejalanya secara berulang. Gejala berulang biasanya hilang dalam 1-2 ahad tanpa pengobatan apapun. Lepuh biasanya akan menjadi kerak sebelum menghilang.

Untuk perawatan di rumah, Anda bisa, menerapkan es /pun kain hangat ke wajah untuk meredakan rasa sakit. Beberapa orang menentukan menggunakan krim kulit, tapi krim ini biasanya hanya berguna untuk memperpendek tanda-tanda kambuh satu / dua hari.

Dokter mungkin meresepkan obat antiviral oral untuk melawan virus, seperti:
  • Acyclovir
  • Famciclovir
  • Valacyclovir

Obat ini bekerja lebih baik apabila Anda memakainya dikala gres saja mengalami tkamu-tkamu awal dari lisan yg sakit, menyerupai kesemutan di bibir, & sebelum lecet muncul.

Untuk kasus herpes labialis berulang yg sering menyerang mulut, dokter Anda mungkin menyarankan untuk menggunakan obat ini setiap saat.

Mencegah Penyebaran Herpes:
  • Cucilah semua barang yg pernah kontak dengan luka yg terinfeksi, menyerupai handuk. Cuci handuk dalam air panas.
  • Jangan membuatkan perperalatanan makanan / barang pribadi lainnya dengan orang lain (yg terkena herpes).
  • Jangan membuatkan krim kulit dengan siapa saja.
  • Agar virus tidak menyebar ke cuilan badan lainnya, jangan sentuh lecet / luka. Jika Anda terlanjur melakukannya maka segera basuh tangan dengan sabun & air.

Gejala biasanya hilang dalam 1-2 minggu, tapi sakit bisa, berpotensi kembali berulang. Tingkat keparahan luka biasanya berkurang dikala seseorang bertambah tua.

Infeksi di erat mata & mereka yg mengalami problem kekebalan tubuh, sepertinya perlu menemui dokter.


HHV-2 (Herpes Genital)

Human Herpes Virus 2 (HHV2) mengakibatkan penyakit herpes genital, ini termasuk penyakit menular seksual yg sanggup menginfeksi. Selain itu sanggup menginfeksi kulit cuilan wajah.

 Herpes yakni suatu penyakit pada kulit badan yg diakibatkan serangan virus herpes 8 Jenis Penyakit Herpes (Penyebab, Gejala & Pengobatannya)
Herpes Genital | Photo credit: Blog.james-stones.me.uk

Seperti halnya HHV1, infeksi HHV2 sanggup menular & menyebar dengan melalui kontak kulit. Umumnya penularan HHV2 melalui kontak seksual, virus ini tidak sanggup bertahan usang di luar badan manusia

Herpes genital umumnya dijumpai pada cuilan peralatan kelamin, anus & selangkangan.

Gejala Herpes Genital (HHV2):
  • Munculnya lecet /pun lepuhan pada cuilan sekitar kelamin & anus. 
  • Lepuhan mengakibatkan rasa gatal, juga bisa, menimbulkan rasa perih. 
  • Luka / lepuhan yg terbuka umumnya selama 1-4 hari, pada masa inilah herpes genital gampang menular.
  • Termasuk tanda-tanda awalnya yakni timbulnya rasa panas (juga bisa, gatal) pada cuilan sekitar peralatan reproduksi sehabis melaksanakan hu.bungan intim.
  • Muncul rasa nyeri ketika buang air kecil, ini disebabkan kondisi lecet / lepuhan pada area penis & sekitarnya.
  • Biasanya juga tanda-tanda pada tahap awal berupa munculnya flu, demam, nafsu makan menurun, sakit kepala, & nyeri sendi (seringnya pada cuilan punggung & leher).

Biasanya tanda-tanda herpes genital bisa, didiagnosis sendiri, dengan mencicipi a&ya rasa nyeri, gatal, & luka kecil yg muncul lebih dulu. Lalu membentuk bisul & koreng. Setelah infeksi awal, herpes genital kemudian menjadi tidak aktif di dalam tubuh, tapi tanda-tanda bisa, berpotensi kambuh dalam jangka panjang.

Pengobatan Herpes Genital
Untuk bisa, mengurangi infeksi herpes genital maka biasanya dokter memperlihatkan obat-obatan antivirus menyerupai asiklovir, famsiklovir, & valasisklovir. Fungsi dari obat-obatan ini untuk mencegah perkembangan virus herpes genital, namun tidak sanggup membasmi virus dari dalam badan hingga 100%.

Dokter juga kemungkinan menyarankan pasien untuk meredakan penyakit dengan cara perawatan berdikari di rumah berupa:
  • Membersihkan luka semoga tidak menjad infeksi & memaksimalkan proses penyembuhan.
  • Membersihkan luka bisa, dengan menggunakan air biasa / air garam.
  • Gunakan krim penghilang rasa sakit pada luka melepuh.
  • Anda bisa, meringankan rasa sakit dengan cara menutup luka menggunakan es watu yg dibalut kain bersih. Jangan menempelkan es secara pribadi pada kulit.
  • Perbanyak minum air putih, yg berguna untuk memperkuat kekebalan badan & mencegah rasa sakit dikala buang air kecil.
  • Kenakan pakaian yg longgar, hal ini penting untuk mencegah ukiran yg menimbulkan rasa sakit pada luka lepuh.

Dokter seorang jago biasanya akan memperlihatkan antivirus dengan takaran lebih tinggi dalam menangani herpes genital pada penderita HIV.

Selain itu, banyak penderita HIV yg terkena HSV yg kebal terhadap obat antivirus stkamur. Sehingga pasien tersebut mungkin akan diresepkan jenis obat antivirus yg lebih baru.

Pada artikel berjudul Genital Herpes - CDC Fact Sheet (Cdc.gov) memuat tanya-jawab ihwal penyakit herpes genital, berikut di bawah ini:

Bagaimana dokter mengetahui apakah saya menderita herpes genital?
Penyedia layanan kesehatan mungkin mendiagnosis herpes genital dengan hanya melihat tanda-tanda Anda. Selain itu juga mungkin bisa, mengambil sampel & mengujinya.

Dalam situasi tertentu, tes darah dilakukan untuk mencari antibodi herpes. Bicaralah yg jujur & terbuka dengan penyedia layanan kesehatan & tanyakan apakah Anda harus menjalani tes herpes.

Dapatkah herpes disembuhkan?
Saygnya tidak ada obat untuk menyembuhkan herpes sepenuhnya. Namun, ada obat yg bisa, mencegah, meringankan /pun mengurangi lamanya waktu sakit akhir herpes.

Apa yg terjadi kalau penderita tidak diobati?
Genital herpes bisa, mengakibatkan luka genital, & bisa, sangat parah pada orang dengan sistem kekebalan badan yg lemah. Jika menyentuh luka / cairan dari luka, maka bisa, menyebarkan herpes ke cuilan lain dari badan Anda.

Hindari menyentuhnya, apabila Anda menyentuh luka / cairan maka segera basuh tangan dengan air higienis untuk menghindari penyebaran infeksi.

Loading...

HHV-3 (Herpes Zoster)

Human Herpes Virus 3 (HHV3) disebut juga dengan nama virus varicella-zoster. Itu merupakan jenis virus herpes yg mengakibatkan penyakit kulit cacar.

 Herpes yakni suatu penyakit pada kulit badan yg diakibatkan serangan virus herpes 8 Jenis Penyakit Herpes (Penyebab, Gejala & Pengobatannya)
Photo credit: Wikimedia.org

Virus tersebut tidak bisa, hilang 100% dari dalam tubuh. Ketika kondisi daya tahan badan lemah yg disertai kondisi stres, maka virus Varicella zoster yg berdiam di dalam sel bisa, “bangkit” kembali & menyerang tubuh.

Penularan Herpes zoster bisa, melalui cairan yg dikeluarkan oleh penderita dikala bersin, batuk, /pun kontak pribadi dengan penderita.

Herpes zoster menimbulkan ruam yg terasa nyeri. Nyeri berpotensi bisa, terus ada bahkan sehabis ruam hilang (ini disebut postherpetic neuralgia).

Penderita herpes zoster kemungkinan mengalami tanda-tanda nyeri kulit, lepuh, kemerahan, rasa kesemutan / sangat sensitif, gatal, hingga sensasi terbakar

Herpes zoster berkembang di satu sisi wajah / tubuh. Ruam terdiri dari lecet yg biasanya mulai hilang dalam 7-10 hari.  Sebelum ruam berkembang, penderita mengalami rasa sakit, gatal, / kesemutan di area ruam akan berkembang.

Ruam terjadi dalam satu garis di sekitar sisi kiri / kanan tubuh. Dalam kasus lain, ruam terjadi di satu sisi wajah. Herpes zoster sanggup menghipnotis mata & mengakibatkan hilangnya penglihatan.

 Herpes yakni suatu penyakit pada kulit badan yg diakibatkan serangan virus herpes 8 Jenis Penyakit Herpes (Penyebab, Gejala & Pengobatannya)
Photo credit: Cdc.gov

Gejala lain dari herpes zoster bisa, termasuk demam, panas dingin, sakit kepala, & sakit perut

Pada artikel berjudul Prevention & Treatment Shingles / Herpes Zoster (Cdc.gov) menyebutkan ihwal pengobatan herpes zoster. Beberapa obat antiviral menyerupai acyclovir, valasiklovir, & famciclovir tersedia untuk mengobati herpes zoster, mengurangi lamanya & tingkat keparahan penyakit.

Orang yg terkena herpes zoster harus minum obat sesegera mungkin. Analgesik (obat nyeri) juga sanggup membantu meringankan rasa sakit yg disebabkan oleh herpes zoster.

HHV-4 (Mononucleosis)

Human Herpes Virus 4 (HHV4) disebut juga dengan nama Epstein-Barr Virus (EBV), ini menjadi penyebab utama terjadinya infeksi mononucleosis (kissing disease). Infeksi sanggup menular melalui air liur, sehingga virus ini bisa, menular akhir berciuman.

Virus juga sanggup menular melaui batuk, bersin, /pun membuatkan perperalatanan makan dengan penderita. Gejala penyakit mononucleosis yaitu:
  • Gejala umum berupa demam, nyeri otot, ra&g tenggorokan, kantuk, hilang nafsu makan, rasa gelisah, & pembengkakan kelenjar tubuh.
  • Gejala khusus berupa sakit kepala, sesak nafas, leher kaku, denyut jantung cepat, mimisan, sensitif terhadap cahaya, & sakit kuning.

Pada laman Epstein-Barr Virus Infection Symptoms, Tests & Treatment (Emedicinehealth.com) menyebutkan bahwa virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 1964 dikala Sir Michael Anthony Epstein & Ibu Yvonne Barr menemukannya di jalur sel limfoma Burkitt.

Pada tahun 1968, virus tersebut dikaitkan dengan penyakit menular mononukleosis. Infeksi virus Epstein-Barr (EBV) juga berkaitan dengan tanda-tanda demam, sakit tenggorokan, kelenjar getah bening abses di leher, & terka&g pembesaran limpa.

EBV sanggup mengakibatkan mononucleosis, tapi tidak semua orang yg terinfeksi virus tersebut mengalami mononucleosis. Sel darah putih yg disebut sel B yakni sasaran utama infeksi EBV.

Mononucleosis akut mengakibatkan sakit tenggorokan, demam, badan selalu lelah, & pembengkakan kelenjar getah bening.

Sejumlah kecil orang yg terinfeksi mengalami komplikasi neurologis, ini termasuk ra&g otak (ensefalitis) & lapisan otak (meningitis). Selain itu, infeksi pada sumsum tulang belakang sanggup terjadi, walaupun kecil resikonya.

Mayoritas pasien yg terkena problem komplikasi neurologis sanggup sembuh total. Jarang menjalar ke organ lain menyerupai paru-paru / jantung.

Mononucleosis juga mengakibatkan kelelahan, yg terka&g bisa, berlangsung selama berminggu-minggu / bahkan lebih lama.

Jika Ibu hamil terinfeksi, sangat jarang janin ikut terinfeksi EBV. Bahkan di kalangan Ibu hamil yg terinfeksi EBV, tidak ada dokumentasi yg melaporkan kasus cacat lahir.

EBV juga dikaitkan dengan beberapa penyakit autoimun menyerupai tiroiditis autoimun, lupus eritematosus sistemik, multiple sclerosis, rheumatoid arthritis (RA), hepatitis autoimun, sindrom Sjögren, dll.

Kapan Harus Mencari Perawatan Medis Jika Terinfeksi Virus Epstein-Barr?
Virus Epstein-Barr mengakibatkan mononucleosis pada sebagian besar kasus. Gejala ringan infeksi EBV bisa, diobati di rumah. Temui dokter kalau Anda mengalami:
  • Demam berkepanjangan
  • Sakit perut
  • Sakit kepala yg parah
  • Kesulitan bernapas
  • Sakit kuning (perubahan2 warna kuning pada kulit / mata)

Jika tanda-tanda EBV menjadi kronis, Anda mungkin dirujuk ke seorang jago penyakit menular / jago imunologi. Anda mungkin perlu menemui jago saraf untuk mengatasi komplikasi neurologis akhir serangan EBV.

Jika limpa membesar, seseorang umumnya dirujuk ke jago hematologi, & kalau EBV mengakibatkan kanker maka akan dirujuk ke jago onkologi.

Pengobatan Infeksi Virus Epstein-Barr
Pada dasarnya, tidak ada obat khusus untuk mengobati mononucleosis. Beberapa dokter menggunakan kortikosteroid untuk mengobati pembengkakan yg terjadi di tenggorokan, / untuk mengobati pembesaran limpa, adapun steroid tidak dibutuhkan pada umumnya penderita.

Obat antiviral kemungkinan diresepkan untuk OHL (oral hairy leukoplakia) menyerupai acyclovir (Zovirax), ganciclovir (Cytovene), and foscarnet (Foscavir).

Penyakit Oral Hairy Leukoplakia yakni kondisi terjadinya lesi pada lidah. Terka&g pasien mengalami nyeri pada lesi. Risiko mengalami OHL ini bisa, meningkat pada mereka yg mengalami HIV.

Tapi bukan berarti semua pasien yg mengalami OHL ini yakni penderita HIV. Munculnya penyakit OHL biasanya lantaran sistem kekebalan badan yg melemah. Penanganan OHL umumnya dengan menggunakan obat-obatan antivirus menyerupai acyclovir.

Selain itu, mungkin akan diharapkan podofilin yaitu zat untuk mengelentekan OHL ini.

Istirahat yg cukup, memenuhi kebutuhan cairan badan (utamanya air putih), & obat peredam demam kemungkinan akan direkomendasikan oleh dokter untuk penderita mononukleosis.

Anda harus menghindari trauma (benturan keras) pada limpa, contohnya menyerupai olahraga kontak. Trauma pada limpa harus dihindari setidaknya selama satu bulan, / hingga limpa tidak lagi membesar.

Hampir semua orang yg terinfeksi EBV sanggup sembuh dalam waktu 1-3 bulan.

Orang yg terkena mononucleosis hendaknya menahan diri untuk tidak menyumbangkan darah hingga setidaknya enam bulan sehabis dirinya sembuh. 


HHV-5 (Cytomegalovirus)

Human Herpes Virus 5 (HHV5) disebut juga sebagai Cytomegalovirus (CMV). Ini bahu-membahu jenis herpes yg tidak berbahaya, hanya saja kalau keadaan sistem kekebalan badan lemah maka sanggup mengakibatkan problem pada penderitanya.

CMV bisa, menular melalui hu.bungan seksual, pertukaran cairan tubuh, transfusi darah, & transplantasi organ. Jika kondisi sistem kekebalan badan baik, maka penyakit herpes ini tidak menimbulkan tanda-tanda yg mengganggu.

Pada goresan pena berjudul About Cytomegalovirus / CMV (Cdc.gov) menyebutkan bahwa kebanyakan orang yg terinfeksi CMV tidak memperlihatkan gejala, hal itu lantaran sistem kekebalan badan yg baik buat virus tidak menimbulkan penyakit.

Infeksi CMV bisa, mengakibatkan problem kesehatan kalau kondisi sistem kekebalan badan sangat lemah.

Infeksi CMV pada orang sehat sanggup mengakibatkan penyakit ringan menyerupai demam, sakit tenggorokan, kelelahan, & kelenjar membengkak.

Orang dengan sistem kekebalan badan lemah yg terkena CMV akan mengalami tanda-tanda yg lebih serius menyerupai gangguan paru-paru, hati, mata, kerongkongan, perut, & usus.

CMV sanggup menular melaui cairan badan menyerupai air kencing, air liur, darah, air mata, air mani, & air susu ibu. Orang sehat yg terinfeksi CMV biasanya tidak memerlukan perawatan medis.

Dokter melaksanakan tes darah untuk mendiagnosa infeksi CMV pada orang yg telah mempunyai gejalanya.

Pada artikel berjudul Cytomegalovirus / CMV Infection (Medicinenet.com) menyebutkan bahwa pengobatan untuk infeksi CMV intinya tidak diharapkan pada bawah umur & orang cukup umur yg sehat.

Adapun orang dengan sistem kekebalan badan lemah yg terkena infeksi CMV umumnya diberikan obat antivirus.

Gansiklovir (Cytovene) yakni obat antiviral pertama yg disetujui untuk pengobatan infeksi CMV. Efek sampingnya menyerupai demam, ruam, diare, anemia, & penurunan jumlah sel darah putih & trombosit.

Valganciclovir (Valcyte) yakni obat oral yg banyak dipakai untuk mencegah infeksi CMV (profilaksis). Penggunaannya sama efektifnya dengan gansiklovir dalam kasus yg lebih ringan.

Foscarnet (Foscavir) aktif melawan CMV dengan mekanisme yg berbeda dari gansiklovir, dipakai untuk mengobati infeksi dengan CMV yg resisten terhadap gansiklovir. Dapat dikatakan ini merupakan pengobatan ca&gan untuk pasien yg tidak mentolerir pengobatan gansiklovir.

Cidofovir (Vistide) sebagai alternatif untuk pasien yg gagal dalam pengobatan gansiklovir & foscarnet. Penggunaannya terbatas lantaran mengakibatkan toksisitas pada ginjal.

Hal lainnya, tidak ada pengobatan rumahan (tradisional) yg terbukti efektif dalam mengobati infeksi CMV.

HHV-6 (Roseola Infantum)

 Herpes yakni suatu penyakit pada kulit badan yg diakibatkan serangan virus herpes 8 Jenis Penyakit Herpes (Penyebab, Gejala & Pengobatannya)

Human Herpes Virus 6 (HHV6) yg juga disebut dengan Roseola Infantum, merupakan infeksi penyakit herpes yg umumnya menyerang bayi usia 6-15 bulan. Penularannya bisa, terjadi melalui air liur penderita. Gejalanya berupa:
  • Demam tinggi selama 3-5 hari. Dalam beberapa kasus bisa, menimbulkan kejang pada bayi (akibat demam tinggi).
  • Timbul bintik merah pada kulit bayi sehabis demam turun.
  • Timbul pembengkakan kelenjar di cuilan depan / belakang leher, juga bisa, disertai dengan kelopak mata abses & hidung meler.
  • Diare ringan. 

Dari laman Medscape.com menyebutkan bahwa HHV-6 terdiri dari 2 bentuk, A & B. Pada tahun 2012, HHV-6A & HHV-6B secara resmi dianggap spesies yg berbeda daripada varian dari 1 spesies.

HHV-6B mengakibatkan penyakit bawah umur roseola infantum. Manifestasi khusus infeksi HHV-6A masih belum terdefinisi.

Infeksi primer HHV-6B biasanya terjadi pada bayi, menimbulkan tanda-tanda demam pada anak usia 6-24 bulan. Pada pasien yg terinfeksi HIV, infeksi HHV-6 bisa, bresiko mempercepat perkembangan AIDS.

Tidak ada pengobatan khusus untuk infeksi HHV-6 yg telah ditetapkan. Pengobatan bervariasi sesuai dengan kondisi dari penderita. Dalam beberapa kasus, bayi penderita memerlukan rawat inap.

Antiviral menyerupai gansiklovir & foscarnet telah disarankan untuk pengobatan dalam kondisi akut, namun belum ada bukti ilmiahnya. Selain itu, belum ada vaksin untuk virus ini.

Pada artikel berjudul Human Herpesvirus 6 Infection Treatment & Management (Medscape.com) menyebutkan bahwa pengobatan infeksi herpesvirus 6 (HHV-6) bervariasi sesuai dengan kondisi klinis yg ada.

Pengobatan biasanya tidak perlu untuk infeksi primer. Pada bayi yg terkena roseola infantum, pengobatan bersifat suportif.

Adapun bayi yg mengalami kejang maupun demam umumnya harus dirawat di rumah sakit. Secara keseluruhan, sekitar 13% bayi yg terkena infeksi akut HHV-6 memerlukan rawat inap.

Pengobatan khusus untuk infeksi HHV-6 akut masih dalam penelitian. Beberapa jago merekomendasikan gansiklovir & foscarnet pada kondisi yg berat.

Perlu diketahui infeksi HHV-6 belum sanggup dicegah & belum ada vaksinnya. Pastikan istirahat yg cukup pada Anak-anak yg terkena roseola.

loading...

HHV-7 (Roseola pada Anak)

Human Herpes Virus 7 (HHV7) yakni infeksi penyakit herpes yg menyerang bawah umur usia 6 bulan hingga 3 tahun. Gejala penyakit roseola pada bawah umur yaitu:
  • A&ya penurunan pada nafsu makan anak.
  • Demam tinggi & tanda-tanda flu ringan, umumnya berlangsung 5-7 hari.
  • Anak menjadi sering rewel. 
  • Setelah demam mereda, kemudian akan timbul ruam berwarna merah muda. Ruam tersebut sanggup muncul pada semua cuilan badan anak. 
  • Ketika disentuh, ruam tersebut berubah warna menjadi cenderung putih.

Roseola infeksi virus yg menyerang bayi / anak-anak, yg ditkamui dengan munculnya tanda-tanda demam & ruam merah muda di kulit.

Cara penularan infeksinya sama menyerupai cara penularan penyakit pilek, serta penularan melalui benda-benda yg telah terpapar virus tersebut.

Penyakit ini umumnya sanggup sembuh dalam waktu satu minggu. Untuk pengobatannya, intinya tidak diharapkan pengobatan khusus dalam menangani roseola.

Ketika anak mulai mengalami demam, maka pastikan dirinya sanggup beristirahat yg cukup & juga nyaman, pastikan suhu ruangan tetap sejuk.

Apabila diharapkan (karena anak demam), Anda bisa, melaksanakan kompres dahi. Jangan menggunakan air  masbodoh lantaran bisa, buat anak menggigil. Selain itu, pastikan anak minum air putih yg cukup untuk mengindari dehidrasi.

Apabila demam buat anak merasa sangat tidak nyaman, maka Anda bisa, memperlihatkan obat pereda nyeri menyerupai paracetamol / ibuprofen.

Penderita perlu dibawa ke dokter apabila ruam belum hilang sehabis 3 hari, mengalami demam sangat tinggi, & demam tidak kunjung mereda.

HHV-8 (Sarkoma Kaposi)

Human Herpes Virus 8 (HHV8) merupakan jenis herpes yg bisa, mengakibatkan pembentukan tumor pada penderita AIDS. Hal ini sering dinamai dengan Sarkoma Kaposi.

 Herpes yakni suatu penyakit pada kulit badan yg diakibatkan serangan virus herpes 8 Jenis Penyakit Herpes (Penyebab, Gejala & Pengobatannya)
Photo credit: Wikipedia.org

HHV8 bisa, mengakibatkan kanker lainnya yg berhu.bungan dengan AIDS. Infeksi sanggup menyebar pada cuilan kulit, akses pernafasan, mulut, & akses pencernaan.

Gejala penyakit sarkoma kaposi:
  • Pada kulit muncul bintik (/ bisul) yg berwarna merah, hitam, ungu /pun coklat. Bintik tersebut muncul di cuilan kulit wajah, mulut, peralatan kelamin & telapak kaki. 
  • Adapun bintik pada cuilan telapak kaki terka&g berbentuk plak. 
  • Timbul sesak nafas, demam, batuk (terka&g batuk darah), & nyeri pada dada.
  • Gangguan akses pencernaan menyerupai diare, muntah, turunnya berat ba& & gangguan perut.

Sarkoma Kaposi muncul akhir infeksi virus, dampaknya berupa resiko penyakit kanker / tumor.

Penderita HIV yg terjangkit sarkoma kaposi akan diberi pengobatan untuk mencegah virus berlipat gkamu & juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dengan baiknya sistem kekebalan badan maka akan sanggup menekan jumlah HHV-8 di dalam tubuh.

Jika kondisi penyakit sarkoma tidak banyak jumlahnya, & ukurannya masih kecil maka beberapa mekanisme medis yg mungkin dilakukan dokter, yaitu:
  • Kemoterapi: Obat-obatan untuk menghambat / menghentikan perkembangan sel kanker.
  • Radioterapi: Terapi menggunakan sinar radiasi untuk menghancurkan sel kanker.
  • Krioterapi: Terapi untuk membunuh sel kanker dengan cara membekukan area (jaringan) badan yg berada di erat sekitar sel kanker.

Penderita hendaknya pergi ke dokter untuk berkonsultasi lebih lanjut ihwal penyakit sarkoma Kaposi ini.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "8 Jenis Penyakit Herpes (Penyebab, Tanda-Tanda & Pengobatannya)"

Posting Komentar