7 Langkah Mengatasi Stress Berat Pada Anak

Anak-anak yg mengalami stress berat harus mendapat perhatian khusus. Hal ini sangat penting semoga traumanya tidak berkelanjutan.

Trauma bisa, dalam bentuk permasalan fisik & psikologis, yg bahwasanya keduanya saling terkait.

anak yg mengalami stress berat harus mendapat perhatian khusus 7 Langkah Mengatasi Trauma pada Anak
Photo: https://www.af.mil/News/Article-Display/Article/125353/kabul-airman-brings-gifts-smiles-to-local-children/

Trauma akan mengakibatkan dampak psikologis yg parah. Terjadinya stress berat pada anak bisa, disebabkan oleh:
  • Kasus bulying.
  • Mengalami kekerasan fisik.
  • Mengalami kekerasan s*ksual.
  • Mengalami bancana alam yg dahsyat.
  • Lainnya.

Bahayanya jikalau anak terus dihantui rasa stress berat yaitu sanggup menghambat pertanaman & perkembangannya. Hal ini nantinya akan sangat terasa ketika anak kelak sudah dewasa.

Gejala stress berat pada anak, yaitu:
  • Anak susah tidur.
  • Muncul rasa ketidakpercayaan diri pada anak.
  • Anak mulai menutup diri & tidak mau bergaul dengan teman-teman sebayanya.
  • Anak mulai tidak percaya kepada orang arif balig cukup akal (seperti orang tua, paman, bibi, dll)
  • Anak menarik diri dari acara yg sebelumnya disukainya.
  • Anak sulit untuk dihibur (sering muram / cemberut).
  • Anak mengalami ledakan emosi yg sulit dikontrolnya, / sebaliknya yaitu anak mengalami kekosongan emosi.

Pada balita (/ anak di bawah usia 5 tahun) yg mengalami trauma, tanda-tanda yg biasanya ditimbulkan yaitu ketakutan, sering terlihat gemetaran, menangis / berteriak (secara tidak masuk akal / tanpa penyebab), terlalu pendiam.

Pada anak berusia 6-12 tahun yg mengalami tramua, gejalanya yaitu sangat pendiam, mengisolasi diri, gampang murka (sensitif), gangguan tidur.

Reaksi anak terhadap stress berat bisa, terlihat secara pribadi /pun suatu dikala nanti akan terlihat. Selain itu, keparahan stress berat juga bertingkat-tingkat.

Anak yg mempunyai duduk masalah gangguan mental, dimana pernah mengalami trauma, & tidak mendapat support dari lingkungan, maka beresiko tinggi mengalami dampak stress berat yg parah.


Menanggulangi Trauma pada Anak

Mengatasi stress berat pada anak sangatlah penting, sehingga orang renta dituntut untuk perhatian pada anak. Ajaklah anak untuk melaksanakan hal-hal rutin bersama ibarat menonton TV, makan, bermain sesuatu, dll. Hal ini nantinya buat anak merasa lebih nyaman, kondusif & merasa diperhatikan oleh orang tuanya.

Trauma pada anak menjadikan orang renta harus menyediakan waktu lebih banyak untuk menemani anak. Selain itu, hindarkan aneka macam hal yg bisa, memicu kambuhnya rasa stress berat anak.

Dengarkan kisah anak & pahami perasaan mereka, ucapkanlah perkataan yg gampang dimengerti anak & gunakan kata-kata yg buat anak nyaman, serta jangan ucapkan sesuatu yg buat anak takut.

Dengarkan Anak

Ketika anak berbicara maka dengarkan dengan seksama, hindari menyela, suka menyalahkan /pun tidak menghargai perkataan anak.

Dengarkan apa yg diungkapkan anak Anda untuk menggali informasi, sehingga Anda bisa, mengetahui kondisi anak secara akurat. Hal ini penting semoga orang renta bisa, memperlihatkan terapi & perilaku yg sempurna pada anak.

Kemampuan orang renta dalam mendengarkan sangatlah penting dalam mengatasi stress berat anak. Berikan perhatian penuh pada anak, hindari menghakimi / mengecilkan perkataan anak, betapapun konyol & tidak logisnya perkataan anak.

Yakinkan Anak

Kejadian jelek tertentu akan mengakibatkan rasa tidak kondusif pada anak. Sehingga sangat penting semoga orang renta meyakinkan anak bahwa keadaan akan membaik.

Tumbuhkan rasa percaya anak pada orang tuanya. Dengan begitu, sangat penting semoga orang renta (terutama Ibu) selalu erat dengan anaknya.

Selain itu, orang renta perlu mendorong anak untuk mengungkapkan perasaannya. Hal ini penting semoga orang renta bisa, mengetahui kondisi pemahaman anak terhadap bencana yg dilaluinya.

Orang renta harus buat anak senyaman mungkin, sehingga anak mau terbuka untuk menceritakan perihal segala kondisinya.

Dengan mengetahui kondisi anak secara akurat, sehingga orang renta bisa, lebih gampang untuk meluruskan segala salah pengertian yg ada di benak anak.

loading...

Pastikan Anak Mendapatkan Kasih Sayg yg Cukup

Jika anak mencicipi kelembutan & kasih sayg dari orang tuanya, maka rasa stress berat anak nantinya secara perlahan akan memudar.

Hal inilah yg menjadikan bawah umur yg pernah mengalami stress berat membutuhkan perhatian khusus dari orang di sekelilingnya.

Sediakan waktu untuk membangun ikatan secara emosional dengan anak. Selain itu buatlah acara rutinitas keseharian anak, hal ini untuk membantu anak dalam melewati rasa traumanya dengan cara kembali pada rutinitasnya sehari hari.

Biarkan Anak Menangis (Jangan Dipaksa Berhenti)

Ketika anak mengalami bencana yg tidak mengenakan menurutnya, maka reaksi pertama yg dilakukan anak yaitu menangis.

Penting diketahui oleh para bunda, menangis merupakan cara anak menyalurkan emosinya untuk menenangkan gejolak yg ada di dalam hatinya.

Sehingga orang renta hendaknya membiarkan anak menangis beberapa saat, sehingga nantinya emosinya mereda & hatinya mulai tenang.

Dengan begitu, orang renta tidak perlu memaksa anak berhenti menangis. Dalam kondisi tertentu, menangis bisa, menjadi hal yg sangat baik (khususnya pada anak-anak).

Menangis ternyata juga sanggup mengurangi ketakutan yg dialami anak.

Memberi Hal yg Disenangi Anak

Untuk memperbaiki mental anak yg mengalami trauma, selain memperlihatkan donasi & motivasi pada anak serta menemani anak. Cara efektif lainnya untuk mengatasi stress berat anak yaitu dengan memperlihatkan hadiah / hal yg disenangi anak.

Dengan memperlihatkan hiburan & rasa bahagia pada anak, maka hal ini membantu anak untuk melupakan bencana / stress berat yg pernah dialaminya.

Sebagai penutup, ingatlah beberapa point utama yg perlu dilakukan orang tua: (dalam mengatasi stress berat anak)
  • Kasih sayg & waktu berkualitas untuk anak
  • Rasa kondusif & nyaman pada anak
  • Buatlah anak bahagia dengan cara memberinya hadiah. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "7 Langkah Mengatasi Stress Berat Pada Anak"

Posting Komentar